Di sore itu untuk kedua kalinya saya naik kereta menuju sebuah kota dimana orang menyebutnya sebuah kota macet, yach karena penuh sesaknya orang yang ad disana menyebabkan volume kendaraan juga banyak bahkan terlalu banyaknya sampai ank SMU aja pergi ke sekolah banyak yang bawa mobil, pemandangan yang jarang terjadi di daerah tempat saya tinggal. Oke lanjut ke cerita, datang ke stasiun dengan seorang adik tingkat yang berkurang umurnya abis aku kerjain. Beberapa saat kemudian aku ketemu dengan adik tingkat lainnya yang kebetulan tujuannya sama. So kamipun ngbrol dengan asyiknya.
Setelah itu beberapa saat kemudian jeng-jeng kami hendak mengikuti instruksi dari petugas kereta. Keretanya uda mau diberangkatkan, singkat cerita kami ingin langsung menaiki kereta dan langsung berpamitan, saya gerbong 8 dan dia berada di gerbong tiga. Kamipun langsung menuju gerbong masing-masing. Tapi ada Brantas lewat menghalangi kami naik kereta.alhasil saya bertanya ke petugas kereta dan kalau gak salah pak petugas bilang keretanya mau berangkat 30 menit lagi.
Alhasil akupun mencari adik tingkatku itu, ternyata dia juga bingung nyari temapat yang bisa buat nyebrang kereta brantas yang menghalanginya untuk naik kereta bengawan (nama kereta ekonomi ngrit yang sampai jakarta Cuma 37 ribu). Lalu kemudian aku samperin dia dan bilang kata petugasnya berangkatnya masih nantib 30 menit lagi. Dia nanya apa keretanya berangkat setelah ini, aku jawab iya (itu hanya asumsiku). Setelah itu kami putuskan untuk ngobrol dan cari tempat duduk,
Detik berganti menit, 1, 2 hingga tak terasa saking asyiknya uda 20 menit kami ngobrol. Jeng jeng... ternyata apa yang terjadi, oh tidak.. Si Bengawan melaju,, tukang kaki limanya bilang mbak mas keretanya uda berangkat lho. Kemudian kami mulai panik, dan bingung setelah itu pak kaki lima suruh kami menemui petugas, Kemudian kami tanya ke petugas satu, dia malah gimana lha gimana tah masnya, tadi emang gak dengar. Kan keretanya dibilang uda mau berangkat. Dengan segala argumenpun tetep gak bisa ngeberhentiin si bengawan, terus disuruh nanya ke petugas 2, tetep sama, terus nanya ke petugas loket apa bisa naik kereta ekonomi yang lain, si brantas katanya tetep tiketnya hangus dan tetep tidak bisa naik brantas. Kemudian pak petugas 1bilang uda naik aja dulu ke kereta brantas bilang dari saya. Walhasil kamipun naik dulu ke kereta berantas,, tak kirain tidak bayar lagi,, ternyata e ternyata.. di atas kereta kami disuruh bayar per orangnya 50 ribu,, (dalam hati, Maafin aku nisa,, maaf banget)
Karena kesalahan ku kami jadi ketinggalan bengawan dan kemudian bayar lagi 50 ribu naik brantas yang sebenarnya harganya Cuma 40 ribu. Maaf ya nis hanya kata itu yang bisa aku ucapin, meski kau bilang tidak apa-apa tapi tetep saja itu salahku.
Cerita berlanjut, kamipun duduk satu bangku, dia tepat berada disebelahku, kamipun kemudian ngobrol, aku dengan rasa bersalah berusaha ingin mencairkan suasana meski ia selalu bilang tidak apa-apa tapi tetep aku sendiri merasa canggung. Tanpa tersa lama juga kamipun ngobrol, kemudian aku sms ma adikku yang kebetulan adalah temannya nisa, haha aku malah diledekin ma nisa, ya begitulah emang dulunya aku pernah suka dan kagum ama teman seperjalananku itu, ya adikku yang satu itu tahu malah tambah ngeldekin. Ckckckck, gak bisa komentar deh, meski banyak orang bilang ia keras kepala, cerewet atau apalah tapi dia memang baik kok, solikhah pula. Hoho..
Lanjut, kemdian lama kami pun ngobrol ternyata dia terlihat capek. Aku suruh dia untuk tidur, eee aku dibilang cerewet. “iya mas, nanti aku tidur kok” akhirnya dia tidur, sampai dicirebon ada bapak-bapak naik dan duduk didepanku. Kemudian bapak itu bertanya, “istrinya ya pak??” thing,,, diam sejenak dan kemudian aku jawab aja bukan, adik tingkat pas kuliah. Weitz malah bapaknya nambahin, dijadikan istri aja mas, cantik kok orangnya. Dalam hati gubrak, hanya tersenyum aja. Lama nian aku ngobrol dengan bapaknya kemudian bapak itu mulai mengantuk dan kemdian ia tidur duluan dan aku masih terjaga, meskipun kemudin aku tidur beberapa saat sekitar 1 jam, mau gimana lagi orang ngantuk ya tidur.
Terdengar suara dari Pedagang kereta, cikampek cikampek, kemudian akupun terbangun. Dan terjaga kembali, awalnya aku mau turun di jatinegara barengan ama nisa tapi kemudian pas nisanya terbangun dia mau turun di manggarai aja, ya uda sesuai dengan tujuan semula aku turun bekasi aja...
Dan kamipun berpisah di bekasi,, sambil ngeliat ia pas keretanya jalan lagi,, hanya bilang ati-ati ya nis sambil mengetuk kaca, e dia gak denger ya uda aku sms aja dia.....